Agile-SCRUM Metode pengembangan perangkat lunak

2 minute read


ENHAPRENEUR - Agile adalah sekumpulan metode sedangkan scrum adalah salah satu bentuk metode yang menggunakan pendekatan agile. Sehingga bisa disimpulkan bahwa scrum adalah bagian dari agile. Dua hal ini bisa menjadi hal yang sama, tapi juga bisa menjadi hal yang berbeda. Scrum sudah pasti agile, sedangkan agile belum tentu scrum.

Peran dan Tanggungjawab di dalam Scrum

Terdapat 3 peran di dalam Metode Scrum : Scrum Master, Product owner, Team

  1. Scrum Master

Tugas dari scrum master yang pertama adalah sebagai fasilitator pertemuan di dalam proses scrum. Lalu yang kedua adalah mengatur dan memanajemen tim untuk menghindari hambatan pada saat proses pengembangan. Tugas scrum master yang ketiga adalah memastikan praktik dan prinsip scrum terlaksana oleh tim pengembangan. Tugas scrum master yang terakhir yaitu memastikan tidak adanya item tambahan selama kegiatan sprint berlangsung.

  1. Product Owner

Pemilik Produk adalah seseorang yang menggunakan pengetahuan bisnisnya untuk memprioritaskan item ke dalam backlog produk. Pemilik produk adalah perwakilan bisnis dan bertaggung jawab untuk mengoptimalkan nilai dari pekerjaan.

  1. Development Team

Tim pengembangan memiliki tanggung jawab untuk membuat produk kerja. Tim ini harus bertindak cepat dalam menyelesaikan pekerjaan, oleh karena itu penyusunan tim direkomendasikan antara 3 sampai 9 anggota. Aspek penting dari tim pengembangan adalah bahwa tim ini harus dapat bekerja di lintas fungsi, mengatur diri sendiri, dan tidak memiliki hirarki.

 

Kelebihan dan Kekurangan Scrum

Metode Scrum juga memiliki keuntungan dan kerugian dalam penerapannya di dalam siklus pengembangan produk (perangkat lunak).

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dalam menerapkan metode Scrum.

Kelebihan

  1. Menghemat waktu dan biaya.
  2. Dapat mentransformasikan proses bisnis yang sulit diukur menjadi mudah untuk dikembangkan.
  3. Dapat lebih mudah dalam memantau dan mengontrol aktivitas peningkatan dan penurunan beban kerja yang dapat terjadi kapan saja.
  4. Dengan adanya short sprint dan constant feedback, metode scrum dapat dengan mudah mengatasi setiap perubahan yang terjadi.
  5. Dapat dengan mudah mengirim produk berkualitas dengan tepat waktu.

 

Kekurangan

  1. Stakeholder proyek atau manajemen akan terus menuntut fungsi dan fitur baru untuk disampaikan.
  2. Setiap tugas harus didefinisikan dengan baik, karena hal ini dapat mempengaruhi perkiraan biaya dan waktu pengerjaan proyek. Jika tidak didefinisikan dengan baik maka semua hal tersebut tidak akan akurat. Dalam kasus seperti ini, biasanya tugas dapat tersebar di beberapa sprint.
  3. Jika anggota tim tidak memiliki komitmen yang baik, maka proyek pengembangan tidak akan selesai atau bahkan bisa gagal.
  4. Penerapan metode scrum membutuhkan anggota tim yang handal, jika tidak maka proyek tidak dapat selesai sesuai dengan waktunya.

Jika sering terjadi pergantian anggota tim saat pengembangan proyek berlangsung, hal ini dapat menyebabkan efek yang kurang baik bagi perkembangan proyek tersebut, proyek akan semakin lama selesai dari waktunya. 

 

Refrensi

https://rachmat.id/kelebihan-dan-kekurangan-scrum

J. Baijens, R. Helms, and D. Iren, “Applying Scrum in Data Science Projects,” Proc. - 2020 IEEE 22nd Conf. Bus. Informatics, CBI 2020, vol. 1, pp. 30–38, 2020, doi: 10.1109/CBI49978.2020.00011.

M. I. Arsyawalfa and E. Handriyantini, “Pengembangan Sistem Informasi Pemungutan Pajak Reklame Berbasis Website Menggunakan Metode Scrum Pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Barat,” J-INTECH, vol. 08, pp. 53–64, 2020.

N. Lutfiani, E. P. Harahap, Q. Aini, A. D. A. R. Ahmad, and U. Rahardja, “Inovasi Manajemen Proyek I-Learning Menggunakan Metode Agile Scrumban,” InfoTekJar J. Nas. Inform. dan Teknol. Jar., vol. 5, no. 1, pp. 96–101, 2020.

K. Schwaber and J. Sutherland, “Panduan Scrum,” Imp. J. Interdiscip. Res., vol. 2, no. 12, pp. 293–298, 2017, [Online]. Available: https://www.scrumguides.org/docs/scrumguide/v2017/2017-Scrum-Guide-Indonesian.pdf.