Jiwa Technopreneurship harus di tanamkan ke Mahasiswa

2 minute read
Dalam Rangka Dies Natalis Jurusan Teknik Informatika Fak. Teknik UNSOED, Jurusan bersama HIMATIF Unsoed menyelenggarakan seminar nasional technopreneurship. Dengan mengangkat tema “Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN”, seminar  tersebut menghadirkan 2 narasumber yang kompeten. Beliau adalah Nurul Hidayat, M.Kom (Dosen Teknik Informatika UNSOED) dan Bagus Fikri Yuliono  (CEO Fikri Studio – Yogyakarta). Acara yang berlangsung pada hari Sabtu, 5 Nopember 2016 bertempat di Aula Gedung Justisia III Fak. Hukum UNSOED. Acara di buka oleh ketua Ketua Jurusan IF Unsoed Bapak Drs. Edy Maryanto, MCs. Seminar tersebut diikuti ratusan mahasiswa dari beberapa jurusan yang ada di lingkungan Unsoed.
Seminar Technopreneurship yang dimulai pukul 08.00 tersebut dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.30-10.00 Wib, dan sesi kedua dimulai pukul 10.00-12.00 Wib. Nurul Hidayat, M.Kom. yang mendapat  kesempatan sesi pertama sebagai pemateri menyampaikan tentang strategi mahasiswa untuk menyiapkan jiwa wirausahanya agar selalu siap bersaing guna menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Beliau juga menambahkan 3 (tiga) hal yang harus dioptimalkan dalam setiap saat yang pertama Partisipasi, kedua Open Mind dan Open Heart, yang ketiga Action, jadi sebagai mahasiswa harus bergerak cepat dan tepat waktu setiap kita akan melakukan berbagai aktivitas baik itu kuliah, bekerja, maupun beribadah. “ tutur Nurul Hidayat yang saat ini menempuh studi lanjutnya di Program Doktor Ilmu Komputer UGM. Sedangkan sesi kedua Bagus Fikri Yuliono mengupas tuntas tentang Bisnis Aplikasi Berbasis Android dan Apple.






Lebih lanjut Nurul Hidayat menyampaikan pandangannya di tengah-tengah peserta seminar. Untuk memulai sebuah usaha bidang technopreneur diperlukan suatu keberanian berdasarkan Passion mahasiswa, kemudian buat tim work untuk eksekusi.  “Sebuah bisnis dapat dikatakan bonafit jika benar-benar bisa memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Tumbuh dan berkembang adalah sebuah kondisi ideal untuk sebuah bisnis. Ketika masih mahasiswa kita masih berorientasi pada belajar, akan tetapi paradigma itu harus sedikit-sedikit diubah seiring berjalannya waktu untuk mewujudkan profesionalitas di bidang bisnis sehingga bisnis tersebut mejadi sebuah penghidupan di masa yang akan datang. Secara sederhana kita bisa menetapkan selama kuliah bisnis tersebut untuk belajar. Kemudian menjelang semester akhir/lulus harus segera ditarget bisnis yang dijalankan bisa mendapat keuntungan yang lebih besar.,” ungkapnya.

di akhir sesi nurul hidayat, memberikan sebuah Buku "Menjadi Technopreneur Sukses" yang baru saja di launching. Buku diberikan kepada salah satu mahasis yang memulai usaha start up bisnis.