MEMBANGUN KEMBALI B2W UNSOED DARI PUING² KEHANCURAN

4 minute read

ENHAPRENEUR - By AK kilas balik, MEMBANGUN KEMBALI B2W UNSOED DARI PUING² KEHANCURAN, Dalam perspektif dramaturgi, tdk jarang setiap episode selalu menyuguhkan kejutan serta melahirkan tokoh utama sebagai pelaku sebuah peristiwa, baik yg bersifat personal maupun kelompok. Ada kalanya sebuah peristiwa itu didahului oleh peristiwa sebelumnya yg meng-ilhami lahirnya peristiwa² berikutnya. Itulah sebabnya lakon sebuah drama kehidupan itu sambung menyambung dan bersifat fluktuatif. 

Seperti halnya perjalanan dan pengalaman hidup seseorang yg sambung menyambung jika ditulis akan menjadi sebuah narasi yg berjilid jilid tak kan habis sampai saat datangnya kiamat kecil yaitu kematian. 


Demikian pula halnya dengan lahirnya sebuah komunitas sepeda, yg dlm hal ini adalah Komunitas Sepeda dibawah panji² UNSOED yg kemudian diberi wadah yg bernama B2W UNSOED.

Secara serentak para tokoh yaitu om Agung Praptapa (sbg tokoh sentral), om Basuki, om Siswantoto Suwarno dan si belut licin yg kuat om Nurul Hidayat. Yg kesemuanyq sdh mengantongi ribuan jam gowes menjelajahi rute2 super berat. Mereka tergugah naluri petualangan gowesnya utk mengumpulkan warga UNSOED khususnya yg mempunyai hoby dan cita rasa nggenjot sama, yaitu :

OLAH RAGA SAMBIL REKREASI, MENGIBARKAN BENDERA UNSOED DAN BERSAHABAT DENGAN ALAM. 


Sebuah jargon yg lahir dari para tokoh pemikir dan pemikir tokoh dg segudang pengalaman panjang bertahun-tahun yg sudah malang melintang di jagad pergowesan menyusuri berbagi tipe jalan tmsk jln tanjakan super njengat yg menjadi kesukaan om Agung Praptapa dan si belut licin namun kuat om Nurul Hidayat.

Sampailah mereka pd sebuah kesimpulan bhw menapaki berbagai tipe jalan, tmsk jln tanjakan yg super berat sekalipun sesungguhnya merupakan perjalanan gowes yg penuh sensasi. 


Berkat kegigihan, keuletan yg tak kenal lelah apalagi menyerah dari para tokoh tsb, bukan sesuatu hil yg mustahal kalau kmd begitu B2W UNSOED lahir langsung menggebrak sekaligus muncul sbg sebuah komunitas sepeda yg paling disegani di jagad pergowesan khususnya di wilayah Banyumas Raya. 


Di bawah Komandan komando om Agung Praptapa sbg tokoh sentral berdirinya B2W UNSOED, Saat itu B2W UNSOED sempat menguasai dan merajai hampir seluruh jalur² gowes di wilayah Banyumas Raya yg belum terjamah oleh para gowesers manapun. Yg kmd jalur² B2W UNSOED itu menjadi jalur yg paling disukai oleh komunitas² sepeda yg lahir kmd, spt : jalur G Gaber, jalur Gombong, jalur Windujaya Peninis, jalur Dawuhan Kulon, Jalur Kumpe, jalur Baturragung, Cipendok, Sunyalangu .. dll. 


Terus terang saat ini kami sudah merasa "PLONG" dengan telah lahirnya B2W UNSOED yg diluar dugaan telah mendapat respons positif dari teman² warga UNSOED khususnya dan warga non UNSOED banyak yg bergabung bersama B2W yg kita dirikan, kata om Siswantoro Suwarno yg dulu sempat dikenal sbg raja tanjakan yg dimiliki B2W UNSOED dan dlm kepengurusan B2W UNSOED berikutnya dijatah sbg Jogoboyo. 


B2W UNSOED telah lahir, tinggal tugas kita bersama utk menjaga dan merawat, agar para warganya merasa betah, nyaman dan menyenangkan ... ibarat sebuah rumah, rumahku adalah Syurgaku .. hindari adanya pemain tunggal yg hanya akan memanfaatkan kesempatan, apalagi utk membangun sebuah Persekongkolan, pesan tokoh utama berdirinya B2W UNSOED om Agung Praptapa. 


Sempat berada di jaman keemasan, jadwal gowes B2W UNSOED yg ditetapkan pd hari sabtu, yg kebetulan pada saat itu Rektor Unsoed Prof Edy Yuwono berani mengambil langkah cukup revolusioner dg menetapkan 5 hari kerja, otomatis setiap hari sabtu adlh hari libur. Inilah masa ke emasan yg dialami B2W UNSOED. Setiap hari sabtu di depan Patung Soedirman Kantor Pusat selalu menguning menjadi lautan masa gowesers B2W UNSOED dg jersey kebesarannya yg berwarna kuning, utk kumpul dlm rangka memulai gowesnya. 


Tetapi dg berjalannya waktu, perkembangan B2W UNSOED pelan tetapi pasti mulai memudar pamornya. Pesan om Agung Praptapa sbg tlh disbt di atas stlh B2W scr resmi lahir tugas kita utk menjaga, merawat dan membesarkan suli utk diwujudkan. Hal itu bukannya tanpa alasan, gara² para toko pendiri itu meninggalkan B2W UNSOED utk melanjutkan Studinya, ada yg di dlm negri dan ada yg di luar negri, B2W langsung lesu darah lumpuh ibarat karung tak berisi. 


Harapannya stlh beliau² selesai study nya, akan kembali membangkitkan B2W UNSOED yg ber tahun² tlh mati suri. Seperti menggantang angin, harapan itu ternyata tdk mudah utk diwujudkan. Stlh beliau² kembali dari study nya justru kegiatannya semakin menumpuk. Menghadiri undangan dari berbagai institusi maupun dlm mengejar syarat rukunnya utk menjadi Guru Besar langsung menyita waktu. 


Stlh ditengarai keadaan sdh agak mereda, ditambah dg sigapnya si belut licin kuat om Nurul Hidayat yg scr de facto kita percayai utk menakodahi B2W UNSOED, kita semua warga B2W UNSOED berharap agar B2W UNSOED dibangun kembali dari puing² kehancurannya. Shg pesan tokoh sentral pendiri B2W UNSOED om Agung Praptapa agar B2W UNSOED menjadi "RUMAH BERSAMA YG MBETAHI DAN MENYENANGKAN"

bukan sebuah pepesan kosong ... 


Semua itu terpulang kpd NIAT DAN SEMANGAT warga B2W UNSOED sendiri ........