DigCompEdu: Kemampuan Abad 21 yang Harus Dimiliki Pengajar

21.44.03


ENHAPRENEUR -
Kecakapan abad 21 secara khusus juga muncul karena realitas pendidikan global yang belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan output pendidikan era digital. Paradig-ma belajar yang terbentuk pada umumnya adalah untuk berkompetisi. Para pendidik yang tanpa sadar, mengajari dan mendidik mereka suka bersaing tapi lupa kerjasama. Misalnya, masih berlakunya perangkingan akademik, kelas-kelas belajar akselerasi, dan maraknya sekolahsekolah favorit. Membuat pola berpikir kompetitif hanya mencerdaskan anak didik pada ranah kognitif. Sehingga melupakan budaya kerjasama dan kolaborasi. Hal ini kontra dengan gambaran abad 21 bahwa individu hidup dalam lingkungan yang sarat akan penggunaan teknologi, dimana terdapat kemudahan akses informasi yang berlimpah, pola komunikasi dan kolaborasi yang baru. Sehingga untuk mendukung kesuksesan di era digital sangat diperlukan basis keterampilan dalam era digital antara lain, keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, berkomunikasi, dan kolaborasi. Realitas di atas mengharuskan pendidik untuk menghadirkan konten pembelajaran kolaboratif untuk benar-benar menyiapkan anak didik menghadapi realitas abad 21. Konten pembelajaran abad 21 ini kemudian kita kenal dengan term 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Secara konseptual pendidik merupakan tenaga professional dengan kapasitas kuantitas dan kualitas yang mampu menjawab segala tantangan dan kebutuhan pendidikan.

Digital Competency? Apa itu?

Digital competency atau kompetensi digital menurut definisi dari schooleducationgateway.eu adalah salah satu dari delapan kompetensi utama yang mengacu pada penggunaan teknologi digital untuk informasi (literasi digital/teknologi), komunikasi dan pemecahan masalah.

European Commission telah mengembangkan European Digital Competence Framework for Citizens (DigComp) yang terbagi menjadi lima bidang yaitu informasi dan literasi data, komunikasi dan kolaborasi, membuat konten digital, keamanan dan pemecahan masalah.

Di masa depan, nantinya pengajar akan memiliki kerangka masing-masing, yang disebut DigCompEdu. Di dalam dokumen European Framework for the Digital Competence of Educators, terdapat enam area yang difokuskan oleh DigCompEdu untuk aktivitas profesional dari pengajar.

  1. Area 1: Professional Engagement
    Penggunaan teknologi digital untuk komunikasi, kolaborasi dan pengembangan profesional
  2. Area 2: Digital Resources
    Sumber, Pembuatan, dan Berbagi sumber secara digital
  3. Area 3: Teaching and Learning
    Mengatur dan memimpin penggunaan teknologi dalam belajar dan mengajar
  4. Area 4: Assessment
    Penggunaan teknologi digital dan strategi untuk meningkatkan asesmen
  5. Area 5: Empowering Learners
    Penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan inklusi, personalisasi dan keterlibatan aktif dari siswa
  6. Area 6: Facilitating Learners’ Digital Competence
    Membolehkan siswa untuk menggunakan teknologi digital dengan kreatif dan bertanggung jawab untuk informasi, komunikasi, pembuatan konten, kesejahteraan dan pemecahan masalah.

DigCompEdu telah memetakan ke enam area tersebut dan menjelaskan setiap area yang diselaraskan dengan penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya mengenai kompetensi digital yang dirancang oleh DigCompEdu dapat diunduh pada tautan berikut. Silahkan di Unduh

Referensi

https://www.schooleducationgateway.eu/en/pub/resources/tutorials/digital-competence-the-vital-.htm#:~:text=Digital%20competence%20is%20one%20of,in%20all%20aspects%20of%20life