KULIAH TAMU PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI SOSIOLIGI DENGAN TEMA “TRANSFORMASI METODE DIGITAL UNTUK PENELITIAN”

5 minute read

ENHAPRENEUR - Magister Sosiologi menyelenggarakan Kuliah Tamu mengundang Dr. Nurul Hidayat, S.Pt., M.Kom dalam rangka pada Mata Kuliah Metode Riset Digital yang berlangsung via Zoom Meeting pada Sabtu, 19 Maret 2022 pukul 10.00 - 12.45 WIB. Acara diikuti oleh mahasiswa Pascasarjana dan Dosen Magister Sosiologi Fisip UNSOED juga di hadiri Ketua Jurusan Sosiologi yaitu Dr. Tyas Retno Wulan, S.Sos., M.Si juga Dr. Elis Puspitasari, M.Si. selaku Kaprodi Magister Sosiologi FISIP UNSOED.

Dalam pengantarnya Kajur menyampaikan acara kali ini untuk membekali mahasiswa dalam riset yang menggunakan analisis data kualitatif berbasis digital, harapannya memberikan hasil-hasil penelitian yang modern. dilanjutkan sambutan ketua program studi yang memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mengikuti secara serius dan bisa menerapkan Metode Riset Digital dalam pemrosesan data untuk mneyelesaikan tesisnya. Acara berlangsung dengan santai dan diakhir dengan Demo Aplikasi. “Metode riset digital adalah strategi baru yang dikembangkan dalam upaya pengumpulan dan pengolahan data maupun visualisasi,” terang Dr. ENHA.  Pembicara menjelaskan, metode digital bukan merupakan pengganti riset-riset lapangan, tetapi menjadi pelengkap tersendiri yang sudah tidak bisa diabaikan, mengingat adanya adaptasi perubahan pada masyarakat di era revolusi industri 4.0. “Satu hal yang ditekankan didalam penguatan metode digital didalam upaya pembangunan infra struktur digital adalah etika penelitian untuk tetap mempertahankan signifikansi ilmiah dan validasi data.  “Metode digital juga relatif efisen secara waktu dengan ketiadaan mobilitas peneliti ke objek,” jelas ENHA. Dirinya juga menyebutkan salah satu keunggulan metode penelitian digital adalah mengurangi sekat atas dimensi keruangan, waktu dan jarak antara peneliti dan obyek penelitian sehingga diharapkan mampu mendekati kondisi selayaknya interaksi langsung. Ada tiga layer model metode riset digital: Pertama, model dengan Basis Data serba digital, mulai dari (pengumpulan, pengolahan dan visualisasi) data; Kedua, Basis Data non Digital tetapi, pengumpulan, pengolahan dan visualisasi yang serba digital; Ketiga, Data non Digital, pengumpulan data digital dan pengolahan data ada yang menggunakan digital atau non digital.  


Acara di akhiri dengan Demo Aplikasi NVIVO. Disampaikan Fitur pertama
adalah Create New Project untuk membuat pekerjaan baru dengan memberi nama riset yang sedang digarap. Setelah dibuat, langkah selanjutnya adalah memasukan file literatur yang digunakan dalam penelitian. Dalam langkah ini, diperkenalkan Fitur Import yang berfungsi untuk memasukan data eksternal, internal, dan memos.

Data eksternal merupakan data berupa link yang berasal dari cloud atau disebut dengan data hyperlink, data internal adalah data yang diambil dari disk, sedangkan memos merupakan catatan-catatan kecil yang dibuat terkait penelitian. Data-data yang bisa diimport berupa dokumen, PDF, dan gambar. Ketiga data tersebut dimasukkan dengan cara yang sama.

Ketika melakukan coding, hal yang perlu kita tahu coding dalam nvivo itu diambil dari mana dan dibawa kemana.

 

Karena sumber datanya bermacam-macam, ada data dalam bentuk excel/ spreadsheet, foto, hasil wawancara, audio, video, pdf, word, metadata dari twitter dan sosmed.

 

Ada kemungkinan coding dalam nvivo:

  1. Nodes

Memindahkan dari sumber data(files) ke dalam nodes/ tema-tema yang ada di dalam nodes.

  1. Sentiment

Memindahkan Sumber data dari files ke dalam sentiment. Misal dalam file metadata komentar di twitter akan langsung dikelompokan dalam sentiment masing-masing (positif atau negatif).

  1. Relationships

Sumber datanya tidak diambil dari files tetapi diambil dari nodes atau sentiment. Yang menentukan hubungan atau relation dari tema-tema adalah peneliti bukan dari nvivo. Terdapat beberapa jenis relation seperti one-way, asosiatif, simetrical. Contoh: tema attitude dapat berdampak pada community change. Setelah dibentuk relation antara keduanya, semua informasi dalam attitude dan community change dimasukan ke node yg sudah dibuat di relationships.

 

Kemudian ada cases, pada cases data diambil dari nodes dan sentiment.


Coding dalam nvivo terdapat coding manual yang artinya kita membaca informasi dari sumber data awal, kemudian kita memahami makna dari sumber data tersebut, setelah itu kita membuat nodes. Setelah membuat nodes baru melakukan coding.

Contoh: misal kita ambil contoh wawancara dengan barbara, setelah kita baca penjelasan barbara tentang tema ini. Kira-kira penjelasan dari barbara yang perlu dimasukan ke dalam node ini point yang mana. Kemudian point itu diblok/ highlight kemudian didrag and drop di bagian nodes yang dituju (contoh community change).

Cara koding kedua, setelah di kode atau highlight klik kanan pilih code. tadi ingin dimasukin kemana, oh community change. setelah community change baru klik oke. lalu cara berikutnya gimana, cara berikutnya adalah pilih yang ada di sini, dibawah, informasi ini kita pingin masukin kemana, oh masukin ke community change, setelah itu baru klik code, itu sudah masuk.

itu cara-cara yang menurut saya bisa dipilih oleh rekan-rekan scholar semuanya. itu cara inputnya, itu cara manual, bisa rekan-rekan lakukan.

nah ini sentimen yang dimana kita sekarang kita baca tweetnya. oh ini membicarakan, ini menunjukan sentimen negatif misalnya. kita blok saja lalu tadi dengan cara pertama tadi, drag lalu drop. lalu ini sentimennya very negatif, okey kita cara dapat nya uncode lalu pilih very negative atau tinggal pilih disini langsung very negative.

itu koding ke sentimen, jadi tidak butuh lagi yang lain. dari files nya, eksernalnya tidak penting tidak perlu, cukup yang di files karena sumber datanya dari social media. lalu gimana kalau hanya hasil wawancara, kalau hasil wawancara maka cukup ini saja. jadi tidak harus membuat seperti ini atau memanfaatkan semua fitur. begitu juga demikian pula dalam analisis. kira-kira riset kita analisisnya menggunakan analisis apa, jadi ada banyak pilihan tapi tidak semuanya diambil, harus bisa memilih dan memilah berdasarkan karakteristiknya seperti apa.

oke itu koding ke sentimen, koding berikutnya adalah ke relationship. anggaplah kita sudah membuat relationship. disini community change sama environmental change.

kita menuju ke nodes yang ada, yaitu community change, environmentalnya itu ambil dari ini. coba kita lakukan, maka yang perlu dilakukan adalah membuka semua node yang ada. community change. hal yang sama kita buat, begitu proses selanjutnya. apa tujuannya? kok semua node ini dibuka lalu hasilnya seperti apa. nah itu nanti akan dilihat pada saat kita melakukan analisis. kebetulan sesi pagi ini adalah belajar cara koding di NVivo. saya akan tunjukan nanti baru kita akan liat gimana penggunaan node node yang ada di dalam relationship.

koding ke relationship sudah, lalu tahap berikutnya adalah koding ke cases. ini barbara, pekerjaan kita adalah bukan node nya. misalnya tentang community change, kira-kira siapa saja yang bicara tentang community atau diambil dari sumber mana saja, oh ini eksternal

Setelah cara untuk menganalisis kata menggunakan Query, ENHA menjelaskan tentang cara untuk menghubungkan 2 variabel yang berbeda kedalam sebuah tabel. Cara tersebut merupakan  tahap akhir yang diajarkan dalam kelas kali ini. Menurutnya, setelah melakukan pelatihan, langkah-langkah yang dapat dilakukan peserta adalah main map dengan praktek langsung dalam mengolah dan menganlisis data penelitian yang sedang dikerjakan. Sebagai penutup, ENHA memberikan saran kepada peserta untuk memggunakan akses internet yang tidak terbatas agar proses berjalan maksimal. Ia berharap materi kuliah  ini dapat dilanjutkan kembali di lain waktu. Harapannya dengan adanya kegiatan tersebut dapat terus meningkatkan riset-riset sosial-humaniora untuk kemajuan unsoed dan Indonesia.