Kebebasan Yang Membebaskan
15.28.04
Sahabat saya, mas Nurul Hidayat, mulai semester ini memimpin Program Studi (Prodi) Teknik Informatika di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Saya diundang untuk mengisi satu sesi acara Grand Opening
Prodi tersebut, hari ini tanggal 21 Agustus 2008, bareng pak Eko
Indrajit (Aptikom) dan pak Gatot (Seamolec). Saya ingin menghadiahkan
sebuah essay kecil untuk mas Nurul, yang merupakan modifikasi
dari tulisan lama saya yang sengaja saya susun untuk para mahasiswa.
Essay ini menceritakan perdjoeangan saya dalam mencari hakekat kehidupan
selepas SMA (halah) 😉 Secara filosofis, essay ini adalah gambaran
pemikiran dan konsep saya tentang open movement, sekaligus ingin memberi argumentasi bahwa karya-karya besar, ide-ide besar dan teknologi-teknologi besar lahir dari konsep open movement.
Keberadaan open source, open content dan open standard adalah sebagai implementasi nyata dari open movement. Open movement
juga memberi manfaat ke dunia pendidikan, memperkuat kualitasnya,
memberikan kebebasan berpikir kepada sivitas akademikanya. Ya, open movement
adalah sebuah proklamasi kemerdekaan dan pernyataan kebebasan dari
ketergantungan. Ya, bebas dari ketergantungan fungsi, ketergantungan
pola pikir, ketergantungan terhadap suatu teknologi, tool, produk dan
platform, serta ketergantungan finansial.
Dengan kebebasan dan kemerdekaan itu, diharapkan kita
dapat membebaskan orang lain, dengan cara menshare ide dan ilmu kepada
orang lain, mendidik orang lain,
membuka wawasan dan wacana ke orang lain, memberikan solusi untuk orang
lain, serta membuka lapangan kerja baru. Semuanya dapat dirangkum dalam
satu kalimat besar “jadilah orang yang bermanfaat untuk orang lain“. Itulah
arti kebebasan dan makna kemerdekaan yang sesungguhnya, paling tidak
menurut saya … dan itulah yang saya maksud dengan kebebasan yang membebaskan.
Diantara ritualitas lomba makan kerupuk, lomba panjat pinang, dan
pentas panggung menyambut 17 Agustus 2008, mudah-mudahan kita tidak lupa
bahwa hakekat kemerdekaan adalah kebebasan, dan tingkatan tertinggi
dari kemerdekaan adalah ketika dengan kemerdekaan dan kebebasan yang
kita miliki, kita dapat membebaskan orang lain dari ketergantungan dan
permasalahan.
Essay sepanjang 11 halaman ini agak sulit saya tulis
di posting blog, jadi silakan langsung di-download dari link di bawah
(format PDF).
Download: romi-kebebasan-unsoed-21agustus2009.pdf
Selamat menyambut hari kemerdekaan dan mari tetap dalam perdjoeangan!

Sumber : http://romisatriawahono.net/2008/08/21/kebebasan-yang-membebaskan/
Posting Komentar